Suatu penelitian terbaru mengungkapkan bahaya mengasup mineral utama pembentuk tulang secara berlebihan.
Kaitan antara pola makan syarat kalsium dengan risiko kanker prostat terungkap dari hasil penelitian yang dipublikasikan International Journal of Cancer. Peneliti dari Lembaga Kanker Nasional di Rockville, Maryland, Dr Panagiota N Notrou beserta koleganya menemukan bahwa risiko terkena kanker prostat meningkat seiring meningkatnya konsumsi asupan makanan produk olahan hewan, seperti susu, keju telur, ataupun mentega yang mengandung kalsium tinggi.
Untuk menyelidiki lebih lanjut, para peneliti melakukan penelitian dan pengamatan dengan data dan catatan medis yang diperoleh dari penelitian pencegahan kanker. Penelitian itu menggunakan alpha-tocopherol beta-carotene (ATBC) untuk menguji tingkat asupan kalsium dan kaitannya terhadap risiko kanker prostat. Penelitian ATBC menyertakan 29.133 pria perokok berkebangsaan Finlandia, dengan kisaran usia 50–69 tahun yang menyelesaikan lembar pertanyaan mengenai 276 macam makanan untuk mengetahui pola makan mereka saat penelitian dimulai.
Setelah kurun waktu 17 tahun, tim peneliti menemukan sebanyak 1.267 kasus kanker prostat. Dari jumlah total 27.028 mereka yang mengisi data hingga tuntas, juga disertakan dalam analisis akhir.”Kami menemukan adanya hubungan sebab-akibat yang kuat antara asupan kalsium dengan risiko kanker prostat,” ujar Notrou seperti dikutip Reuters. Setelah melakukan penyesuaian data terhadap sejumlah variabel penting, maka ditemukan risiko kanker prostat mencapai 63% lebih besar bagi mereka yang mengonsumsi lebih dari 2.000 mg kalsium dibandingkan pria-pria yang menerima asupan kalsium kurang dari 1.000 mg tiap harinya. Karena itu,terlihat perbedaan statistik yang mencolok.
Kaitan jelas juga terlihat pada jumlah total asupan protein hewani dengan risiko kanker prostat. Namun, hal itu menjadi tidak jelas saat menghilangkan pengaruh unsur kalsium. Dengan perkataan lain, hubungan serta antara lemak berasal dari lemak hewani dengan kanker prostat menjadi gugur saat unsur kalsiumnya dihilangkan. Kalsium merupakan mineral utama pembentu tulang. Sebanyak 99% kalsium berada di dalam tulang dan gigi, sedangkan 1% sisanya ada di dalam tubuh. Bila tubuh kekurangan kalsium, tubuh akan mengambil dari tulang dan bila terjadi terus-menerus, tulang dapat menjadi tipis, rapuh,dan mudah patah. Kebutuhan kalsium harian adalah 1.000–1.200 mg per hari dan biasanya jumlah itu akan sulit dipenuhi dari asupan makanan.
Menurut spesialis gizi klinik dari Klinik Hang Lekiu, kalsium merupakan komponen utama metabolisme. Mulai berpikir hingga ereksi, semua membutuhkan kalsium. Dengan begitu, kebutuhan kalsium pada diri seseorang sangat besar. ”Namun, bukan berarti kalau kelebihan tidak berbahaya. Wanita yang tengah hamil muda, misalnya, dilarang mengasup kalsium tinggi. Sebab, bisa mengganggu kontraksinya,” ujar Inayah.
Dia mengakui kelebihan asupan kalsium di dalam tubuh seseorang bisa saja terjadi akibat pola makan yang tidak baik. Misalnya, kebutuhan kalsium yang dibutuhkan telah diperoleh melalui berbagai jenis makanan sehari-hari, tapi karena merasa masih kurang, seseorang mengonsumsi susu tinggi kalsium. ”Kelebihan kalsium akan dibuang melalui urine. Namun, bisa jadi kelebihan yang tidak bisa dibuang akan menjadi batu,” tandasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar